Minggu, 07 Juli 2013

Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia

Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia
No
Nama Kerajaan
Raja
Keadaan Ekonomi
Keadaan Sosial
Keadaan Budaya
Alasan Kemunduran
1
Kerajaan Samudera Pasai
1.   Nazimuddin Al-Kamil             (Pendiri)
2.   Sultan Malik Al-Saleh
3.   Sultan Malik Al-Zahir / Thahir
4.   Sultan Malik Al-Mahmud dan Sultan Malik Al-Mansur
5.   Sultan Ahmad Perumadat Perumal-
Menyiapkan bandar-bandar dagang yang digunakan untuk menambah perbekalan untuk berlayar selanjutnya, mengurus masalah perkapalan, mengumpulkan barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri, dan menyimpan barang dagangan sebelum diantar kekeberapa daerah di Indonesia.
Diatur menurut aturan-aturan dan hukum-hukum Islam, banyak memiliki persamaan dengan daerah-daerah Arab, sehingga daerah Aceh mendapat julukan Daerah Serambi Mekkah.

Makin maju, cotohnya: tersusunnya hukum adat yang dilandasi ajaran Islam yang disebut Hukum Adat Makuta Alam
Kalah bersaing dengan Kerajaan Malaka
2
Kerajaan Malaka
1.   Iskandar Syah (pendiri)
2.   Muhammad Iskandar Syah
3.   Mudzafat Syah
4.   Sultan Mansyur Syah
5.   Sultan Alaudin Syah
6.   Sultan Mahmud Syah
Bertumpu pada perdagangan dan pelayaran
·  Masyarakat banyak yang berprofesi sebagai pedagang dan nelayan
·  Kehidupan diatur dengan system undang-undang yang baik, mereka menggunakan bahasa melayu
Seni sastra Melayu mengalami perkembangan yang pesat seperti munculnya karya-karya sastra yang menggambarkan tokoh-tokoh kepahlawanan dari Kerajaan Malaka seperti Hikayat Hang Tuah, Hikayat Hang Lekir dan Hikayat Hang Jebat
Dikuasai Portugis dibawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque 1511.
3
Kerajaan Aceh
1.   Sultan Ali Mughayat Syah (Pendiri)
2.   Sultan Salahudin
3.   Sultan Alaudin Riayat Syah al-Kahar
4.   Sultan Iskandar Muda(kejayaan)
5.   Sultan Iskandar Thani (runtuh)
Dengan menguasai daerah pantai barat dan timur Sumatra, Aceh menjadi kerajaan yang kaya akan sumber daya alam, seperti beras, emas, perak dan timah serta rempah-rempah
Hidup bermasyarakat dalam perpaduan antara adat istiadat dengan ajaran agama islam
Dalam bidang kesastraan muncul beberapa sastrawan seperto Nurudin Ar raniri
Kekalahan Aceh melawan Portugis (1629), daerah taklukan memisahkan diri.
4
Kerajaan Demak
1.   Raden Patah (Pendiri)
2.   Adipati Unus
3.   Sultan Trenggana
Pertanian dengan menghasilkan beras, dan sektor perdaganan dan kelautan yang semakin berkembang setelah demak berhasil menguasai beberapa pelabuhan penting
telah berjalan teratur. Pemerintahan diatur dengan hukum Islam tanpa meninggalkan norma-norma lama begitu saja
Hasil budayanya ukir-ukiran Islam serta berdirinya Masjid Agung Demak yang masih berdiri sampai sekarang dan merupakan lambang kebesaran Demak sebagai kerajaan Islam.
Perebutan kekuasaan sepeninggal Sultan Trenggono dan berdirilah Kerajaan Pajang (Jaka Tingkir).
5
Kerajaan Banten
1.   Sultan Hasanudin (Sultan Pertama)
2.   Panembahan Yusuf
3.   Maulana Muhammad
4.   Abu Mufakir
5.   Sultan Ageng Tirtayasa (mengalami kejayaannya)
6.   Sultan Haji / Sultan Abdul Kahar
Berpusat pada kegiatan perdagangan, pertanian, perkebunan dan hasilnya berupa padi dan lada yang sangat berlimpah.
dipengaruhi oleh sistem kemasyarakatan Islam. Pengaruh tersebut tidak terbatas di lingkungan daerah perdagangan, tetapi meluas hingga ke pedalaman.
terdiri dari beragam etnis yang ada di Nusantara, dan meninggalkan seni bangunan Masjid Agung Banten yang dibangun pada abad ke-16
Perang Saudara anatara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya Sultan Haji yang dibantu VOC
6
Kerajaan Mataram Islam
1.    Panembahan Senopati (pendiri Mataram Islam)
2.   Raden Mas Jolang
3.   Sultan Agung (kejayaan)
4.   Amangkurat I (Mataram mulai merosot)
5.   Amangkurat II
Ekonominya bercorak agraris. Hasil pertanian yang utama adalah beras. Dalam perdagangan, raja memonopoli perdagangan beras.
Sudah cukup luas, Disususn berdasarkan  sistem feodalisme yang menyebabkan lahirnya tuan-tuan anah dijawa
berupa seni tari, pahat, suara, dan sastra. Bentuk kebudayaan yang berkembang adalah Upacara Kejawen yang merupakan akulturasi antara kebudayaan Hindu-Budha dengan Islam
Adanya Perjanjian Giyanti
Perjanjian Salatiga
7
Kerajaan Goa dan Tallo (Makasar)
1.   Sultan Alauddin (Pendiri)
2.   Sultan Hasanuddin (mencapai puncak kejayaan)
3.   Mapasomba (Raja Terakhir)
hasil pelayaran dan perdagangan. Pelabuhan Sombaupu (Makassar) banyak didatangi kapal-kapal dagang sehingga menjadi pelabuhan transit yang ramai
memiliki kebebasan untuk berusaha dalam mencapai kesejahteraan hidupnya, tetapi dalam kehidupannya mereka sangat terikat dengan norma adat yang mereka anggap sakral
keahlian masyarakatnya membuat perahu layar yang disebut pinisi dan lambo.
Ditaklukan oleh Belanda
8
Kerajaan Ternate dan Tidore
Raja Ternate:
1.   Sultan Marhum (Sultan pertama)
2.   Zainal Abidin
3.   Sultan Sirrulah
4.   Sultan Khairun
5.   Sultan Baabulah (kejayaannya)
Raja Tidore:
1.   Sultan Nuku (kejayaanya)
2.   Zainal Abidin
Kegiatan perdagangan dan pelayaran berkembang pesat
pemeluk agama Islam terutama penduduk yang tinggal di tepi pantai, di daerah pedalaman masih banyak yang menganut Animisme dan Dinamisme. Dengan kehadiran Portugis di Maluku, menyebabkan agama Katholik juga tersebar di Maluku.
keahlian masyarakatnya membuat kapal, seperti kapal kora-kora.
Dikuasai Belanda